Yeaaay, setelah berhasil menyelesaikan #tantangan10hari #komunikasiproduktif dari #kelasbunsayIIP bulan pertama, alhamdulillah saya berhasil dapat badge ini 🙌🙌🙌, trimakasih IIP 😘😘😘
Di bulan Februari, materi selanjutnya adalah tentang kemandirian anak 😍 wooow saya terlalu excited untuk ngerjain tantangannya 🙌.
Apa sih tantangannya???
Jadi, saya harus membuat list kemampuan kemandirian yang harus dicapai oleh anak-anak, minimal satu kemandirian dan maksimal 4 kemandirian, dan kemandirian itu harus dilakukan dalam 10 hari ke depan.
Nah…kebetulan banget ini, saya memang masih punya PR buat anak-anak 😁. Setelah diskusi dengan Pak Suami, dan mengkomunikasikannya dengan anak-anak, akhirnya kita sepakat untuk melakukan list di bawah ini :
Kakak Almira :
1. Makan Sendiri
Saat ini Almira memang masih suka saya suapin, sebenarnya sih dia bisa, tapi karena kebiasaan dari kecil saat saya masih sibuk dengan urusan publik alias masih kerja, dia terbiasa untuk disuapi sama asisten saya 😢. Ada sedikit penyesalan, karena jadinya sampai sekarang dia masih manja buat minta disuapin.
2. Tidur Sendiri
Kalau untuk urusan tidur, saya pikir ini sekalian aja, toh dia sudah punya kamar sendiri, yaaa walaupun masih belum lengkap isinya. Di samping itu, kasur ukuran queen sudah mulai penuh dengan saya, Pak Suami, dua anak gadis yang sudah 4 tahun lebih dan baru menginjak 2 tahun 😅. Kadang suami saya harus terusir tidur di bawah atau dengan posisi tumpang tindih hihihi, sabar ya Pak…
Dedek Nayla
Toilet Training
Untuk Nayla, alhamdulillah sejak 1,5 tahun Nayla sudah lepas dari diapers, gara-gara saya sudah tidak berpenghasilan lagi, jadi saya pikir saya harus mengurangi pengeluaran rutin saya, yaitu beli diapers. Besyukurnya saya, Nayla ngerti kondisi keuangan kami, dan dia berhasil lepas dari diapers bahkan sama sekali nggak mau pake. Beda banget sama kakaknya dulu. Kalo Almira baru benar-benar lepas saat usia 3,5tahun. Bukan karena belum bisa ternyata, tapi karena saya yang kurang percaya dengan kemampuan anak, buktinya sehari coba lepas diapers, dia berhasil nggak ngompol sama sekali. Sedikit kaget, tapi sungguh bangga luar biasa. Maafin ibuk ya nak 😢.
Nah walaupun Nayla sudah lepas dari diapers, tapi kadang kalo siang hari dia masih suka pipis atau BAB di celana, padahal malam hari dia berhasil nggak ngompol sama sekali, ini yang masih PR buat kami. Makanya kebetulan banget ada tantangan ini, biar nggak cuma kakak yang nantinya dapat reward 😁.
Buat memotivasi mereka, saya memberi imbalan berupa reward jika mereka berhasil melakukan tantangan ini minimal selama 10 hari. Reward yang kami berikan nggak mahal-mahal, tapi sesuatu yang memang mereka inginkan. Kebetulan kakak Almira lagi pengen mainan walkie talkie yang dijual di pasar 😅, murmer aja ya nak, yang penting anaknya termovitasi semangat dan senang. Kalau untuk dedek ngikut aja, ntat maunya dia apa, maklum anak umur segitu kalau ditanya mau apa, pasti jawabnya permen atau coklat doank 😅.
Untuk mempermudah dan menambah motivasi mereka, saya bikin chart sederhana di kamar mereka, agar mereka pun tahu kalau ini bukan hanya omongan belaka.
Kebetulan tantangan ini, saya uji coba dari tanggal 22 Februari, supaya pada tanggal 23 Februari saya bisa menceritakan pengalaman hari pertama tantangan ini.
Bagaimana cerita hari pertama nya?
Alhamdulillah hari pertama cukup berjalan lancar. Untuk makan sendiri, bisa dibilang sudah ada peningkatan, yang tadinya selalu minta tolong disendokin nasinya, yang tadinya selalu bilang nggak bisa, hari ini dia menyendok makanannya dengan benar seperti apa yang saya ajarkan hari sebelumnya. Walaupun kadang masih suka pilih-pilih, apalagi kalo ada sayuran, meskipun cuma secuil, dia bisa rada nggak semangat buat ngambil makanan ke dalam sendoknya, ujung-ujungnya karena terlalu berhati-hati sayurnya kebawa ke dalam sendok, yang ada malah nasinya berhamburan keluar piring dan saya cuma bisa menarik napas pelan 😥. Tapi gapapa kok nak, namanya juga belajar, prestasi kakak hari ini dalam hal belajar makan sendiri sudah bikin ibuk senyum-senyum sendiri 😆.
Lalu bagaimana dengan tidur sendiri?
Iming-iming reward yang kita sepakati, sudah membuat dia semangat untuk tidur sendiri sampai dengan saya selesai sholat isya’. Sesaat setelah salam terakhir, tiba2 kakak berkata “tapi kakak nggak mau ditinggal sendiri…” dan lama-lama dia menangis. Awalnya kakak Almira menolak untuk tidur sendiri walaupun diberi iming-iming hadiah, bahkan dia bilang “kakak nggak mau mainan mahal-mahal ibuk, asal jangan ditinggal” 😂. Mendengar itu, saya pun ikut terharu, lalu saya peluk dia erat-erat sambil bertanya dan menjelaskan kalau dia nggak perlu takut atau sedih tidur sendiri. Dengan segala bujuk rayu, akhirnya kakak pun mau dengan imbalan besok pagi beli mainan di pasar 😅. Ya sudahlah, saya coba dulu dalam hati.
Sepanjang malam itu, saya yang gelisah, susah tidur dan buru-buru ingin cepat pagi 😖. Saya khawatir, dia menangis keras, tapi saya nya nggak denger karena saya lagi tidur pulas. Dan benar, semalam tiga kali kakak Almira bangun dan nangis teriak-teriak. Alhamdulillah saya bisa cepat menenangkannya, walapun teriakan terakhirnya dia sedikit marah dan enggan untuk dipeluk. Fiuuuh…akhirnya pagi juga, dan walaupun seperti itu, sungguh saya bangga dengan Almira 😊. Kakak anak hebat 👍.
Menindaklanjuti kejadian semalam, saya pun bertanya kepada suami, “gimana ini yah? apa perlu diganti tantangannya?”. Alhamdulillah suami pun memberi solusi untuk dicoba lagi, sebelum ganti tantangan, kalau sampai akhir minggu, ternyata ada perubahan ke arah positif maka tetap dilanjutkan, tetapi kalau malah terjadi tanda-tanda negatif, maka kita sepakat untuk menunda tantangan ini sampai kita lihat, kakak sudah cukup siap.
Semangaaat kakak dan dedek, because YES, You CAN!!!
#tantangan10hari
#kemandirian
#kuliahbunsayiip
Bekasi, 23 Februari 2017
tata.pakerti