It’s My First Time

Di postingan kali ini, saya mau sedikit berbagi pengalaman baru Kakak Almira. Kalo makan cemilan, snack, roti atau kue sih Kakak Almira biasa makan dengan tangan polos, tapi kalo makan nasi, it’s the first time 😉.

Bagaimana pengalaman Kakak Almira kali ini? Yuk nonton videonya 😆

Masih berantakan memang, tapi untuk pengalaman pertama, ibuk kasih satu bintang 🌠 buat kakak 😁😘.

#hari6

#tantangan10hari

#melatihkemandirian

#kuliahbunsayiip
Bekasi

28 Februari 2017

tata.pakerti

Cukup Dua Bintang

Siang kemaren, saya dan suami ajak anak-anak jalan di luar, kasihan mereka bosan seminggu di rumah terus, sekalian deh kita makan siang di luar. Kesukaan Kakak Almira, makan ayam goreng, dan yang paling praktis buat siang itu adalah makan di salah satu junkfood fried chicken 😂🙈. Naaah…saya belum pernah nih ngajarin Kakak Almira makan nasi pakai tangan kosong, selama ini selalu makan pakai sendok, yaaa…terpaksa saya suapin 🙈 nggak konsisten memang, tapi ya sudahlah daripada nggak jadi makan 😂. 

Malam hari pun saya, suami dan anak-anak ngumpul bareng di kamar anak-anak, sambil nemenin mereka tidur, kami pun bacakan dongeng permintaan dari kakak. Mungkin kita juga kecapekan jalan sesiangan, akibatnya dongeng selesai diceritakan, kita semua tertidur lelap 😂😂😂. Saya pun terbangun gara-gara si adek yang minta nenen, saat saya tengok jam, ternyata sudah jam 1 lewat, yaaah…males gerak dan nggak tega bangunin pak suami jadinya. Kesimpulannya, cukup dua bintang saja ya nak 😂😅, itu juga cukup untuk menyinari malam kemaren.

#hari5

#tantangan10hari

#melatihkemandirian

#kuliahbunsayiip
27 Februari 2017

Bekasi

tata.pakerti

Hari Keempatku

Setelah malam sebelumnya Kakak Almira berhasil tidur sendiri tanpa tangisan, semalam ternyata mimpi buruk membuat Kakak Almira nangis jejeritan saat terbangun tengah malam. Bersamaan dengan itu, eeeh koq dedek juga nangis minta nenen 😢, ya sudah terpaksa saya dan Dedek Nayla ngungsi bareng-bareng ke kamar kakak. Hari ini Kakak Almira nggak dapet “lollipop” dulu ya nak…It’s OK 😉. 

Berapa perolehan reward sementara hingga saat ini? 😁

Hingga saat ini yang paling berat itu adalah menjaga hati untuk tetap tega tidak memberikan reward jika mereka tidak berhasil memenuhi targetnya 😢. Jadi kadang saya tetap memberikan reward walaupun level nya kecil. Semisal mereka minta mainan seharga 20 ribu, tetapi karena tidak memenuhi target, saya cuma ijinkan mereka pilih mainan yang seharga 2 ribu? Mainan apaan iti yak 😅, mainan abang-abang keliling yang mangkal di pasar hihihi, nggak penting berapa harganya yang penting makna nya ya nak 😜 #ibuibupelitpinterngeles.
#hari4

#tantangan10hari

#melatihkemandirian

#kuliahbunsayiip
26 Februari 2017

Bekasi

tata.pakerti

Aku Berhasil !!!

Setelah dua hari dari tantangan 10 hari kemandirian, Adek Nayla gagal dapat “permen”, akhirnya kemaren sore dia berhasil menyampaikan keinginan BAB nya sebelum dia keluarkan di celana. Yeeeaaay, aku berhasil!!! Ini 🍬 pertama buat Adek Nayla.

Malam hari, waktunya saya membujuk kakak lagi. Sudah nggak sesulit kemaren, tinggal ngingetin kakak buat nggak usah nangis kalo ntar malam kebangun. Tinggal keluar kamar, trus masuk aja langsung ke kamar ayah ibuk, karena kamar nggak dikunci. Kakak pun langsung paham dan tetap meminta ditemenin saya dan adeknya. OK 😉.

Well, karena hari sebelumnya saya kurang tidur, walhasil semalam saya pules banget tidurnya, cuma sekali bangun saat si adek minta nenen, dan saya tidak mendengar suara tangisan kakak. OK, lanjut tidur lagi 😁.

Dan saya terbangun kembali saat mendengar suara kakak memanggil.

“Ibuk…” sambil membuka pintu kamar.

“Sini nak…masuk aja, mau bobok lagi? Sini ibuk peluk 😊”

Dia hanya terisak dan berhenti sesaat setelah hadir di pelukan ibu.

Sambil saya dekap, saya bisikkan di telinga “Anak hebat, ibuk bangga sama kakak” 😊.

#hari3

#tantangan10hari

#melatihkemandirian

#kuliahbunsayiip
25 Februari 2017

Bekasi

tata.pakerti

Hari Kedua Tantangan Mandiri

Pengalaman kakak tidur sendiri pertama kali sedikit membuat kakak sulit dibujuk untuk tidur sendiri lagi, sepanjang hari saya coba melakukan pendekatan kembali ke kakak, biar malam kedua dia masih mau tidur sendiri. Saya bilang ke dia, kalau nggak perlu takut tidur sendiri, ayah ibuk cuma tidur di sebelah, kalau nanti malam kakak mau tidur sama ayah ibuk, tinggal masuk aja ke kamar ayah ibuk, nggak perlu nangis, dan kakak boleh bawa semua mainan dan boneka ke atas kasur, begitu bujuk saya.

Awalnya dia tetep kekeh nggak mau tidur sendiri lagi, tapi akhirnya kakak mau dengan iming-iming reward dan syarat dedeknya juga tidur bareng dia. Oke…yang penting kakak mau 😁.

Setelah semua tidur pulas, saya pun pindah ke kamar sendiri dan meninggalkan kakak dan dedek tidur berdua saja. Kebetulan semalam saya kebanyakan minum kopi, jadi saya agak susah tidur. Suami pun bilang, ya udah nonton film aja sambil nungguin jaga2 kalo anak2 nangis. 

Hampir setiap jam saya tengokin mereka, dan tumben-tembennya dedek juga nggak minta nenen. Sampai jam 1, akhirnya denger suara dedek yang minta nenen. Suami pun meminta saya untuk mindahin dedek ke kamar kami. Akhirnya jam 2, saya baru merasakan ngantuk, dan saya pun tertidur.

Saking khawatirnya saya nggak denger Almira bangun, bersamaan dengan suara adzan shubuh saya terbangun dengan segarnya. Langsung saya cek si kakak di kamar, dan saya tanya asisten saya apakah semalam kakak menangis? Ternyata tidak!!! 🙌🙌🙌 yeaaay kakak hebat, dan saya bangga campur seneng banget, nggak peduli apa memang semalam dia nggak terbangun sama sekali, atau memang dia sudah berani tidur sendiri. Yang penting kakak dapat 6 bintang dan 2 lollipop hari ini, hurraaayyy 👏👏👏

Tapi koq permen dedek belom nampak sama sekali?

Iya, memang sampai saya tulis cerita ini, dedek sempat ngompol dan BAB di celana 😅🙈 #duhdek. OK, besok saya akan lebih fokus ke dedek.

#hari2

#tantangan10hari

#melatihkemandirian

#kuliahbunsayiip


Bekasi, 24 Februari 2017

tata.pakerti

Yeees, I Can !!!

Yeaaay, setelah berhasil menyelesaikan #tantangan10hari #komunikasiproduktif dari #kelasbunsayIIP bulan pertama, alhamdulillah saya berhasil dapat badge ini 🙌🙌🙌, trimakasih IIP 😘😘😘

Di bulan Februari, materi selanjutnya adalah tentang kemandirian anak 😍 wooow saya terlalu excited untuk ngerjain tantangannya 🙌.

Apa sih tantangannya???

Jadi, saya harus membuat list kemampuan kemandirian yang harus dicapai oleh anak-anak, minimal satu kemandirian dan maksimal 4 kemandirian, dan kemandirian itu harus dilakukan dalam 10 hari ke depan. 

Nah…kebetulan banget ini, saya memang masih punya PR buat anak-anak 😁. Setelah diskusi dengan Pak Suami, dan mengkomunikasikannya dengan anak-anak, akhirnya kita sepakat untuk melakukan list di bawah ini :

Kakak Almira :

1. Makan Sendiri

Saat ini Almira memang masih suka saya suapin, sebenarnya sih dia bisa, tapi karena kebiasaan dari kecil saat saya masih sibuk dengan urusan publik alias masih kerja, dia terbiasa untuk disuapi sama asisten saya 😢. Ada sedikit penyesalan, karena jadinya sampai sekarang dia masih manja buat minta disuapin.

2. Tidur Sendiri

Kalau untuk urusan tidur, saya pikir ini sekalian aja, toh dia sudah punya kamar sendiri, yaaa walaupun masih belum lengkap isinya. Di samping itu, kasur ukuran queen sudah mulai penuh dengan saya, Pak Suami, dua anak gadis yang sudah 4 tahun lebih dan baru menginjak 2 tahun 😅. Kadang suami saya harus terusir tidur di bawah atau dengan posisi tumpang tindih hihihi, sabar ya Pak…

Dedek Nayla

Toilet Training

Untuk Nayla, alhamdulillah sejak 1,5 tahun Nayla sudah lepas dari diapers, gara-gara saya sudah tidak berpenghasilan lagi, jadi saya pikir saya harus mengurangi pengeluaran rutin saya, yaitu beli diapers. Besyukurnya saya, Nayla ngerti kondisi keuangan kami, dan dia berhasil lepas dari diapers bahkan sama sekali nggak mau pake. Beda banget sama kakaknya dulu. Kalo Almira baru benar-benar lepas saat usia 3,5tahun. Bukan karena belum bisa ternyata, tapi karena saya yang kurang percaya dengan kemampuan anak, buktinya sehari coba lepas diapers, dia berhasil nggak ngompol sama sekali. Sedikit kaget, tapi sungguh bangga luar biasa. Maafin ibuk ya nak 😢. 

Nah walaupun Nayla sudah lepas dari diapers, tapi kadang kalo siang hari dia masih suka pipis atau BAB di celana, padahal malam hari dia berhasil nggak ngompol sama sekali, ini yang masih PR buat kami. Makanya kebetulan banget ada tantangan ini, biar nggak cuma kakak yang nantinya dapat reward 😁.

Buat memotivasi mereka, saya memberi imbalan berupa reward jika mereka berhasil melakukan tantangan ini minimal selama 10 hari. Reward yang kami berikan nggak mahal-mahal, tapi sesuatu yang memang mereka inginkan. Kebetulan kakak Almira lagi pengen mainan walkie talkie yang dijual di pasar 😅, murmer aja ya nak, yang penting anaknya termovitasi semangat dan senang. Kalau untuk dedek ngikut aja, ntat maunya dia apa, maklum anak umur segitu kalau ditanya mau apa, pasti jawabnya permen atau coklat doank 😅.

Untuk mempermudah dan menambah motivasi mereka, saya bikin chart sederhana di kamar mereka, agar mereka pun tahu kalau ini bukan hanya omongan belaka. 

Kebetulan tantangan ini, saya uji coba dari tanggal 22 Februari, supaya pada tanggal 23 Februari saya bisa menceritakan pengalaman hari pertama tantangan ini. 

Bagaimana cerita hari pertama nya?

Alhamdulillah hari pertama cukup berjalan lancar. Untuk makan sendiri, bisa dibilang sudah ada peningkatan, yang tadinya selalu minta tolong disendokin nasinya, yang tadinya selalu bilang nggak bisa, hari ini dia menyendok makanannya dengan benar seperti apa yang saya ajarkan hari sebelumnya. Walaupun kadang masih suka pilih-pilih, apalagi kalo ada sayuran, meskipun cuma secuil, dia bisa rada nggak semangat buat ngambil makanan ke dalam sendoknya, ujung-ujungnya karena terlalu berhati-hati sayurnya kebawa ke dalam sendok, yang ada malah nasinya berhamburan keluar piring dan saya cuma bisa menarik napas pelan 😥. Tapi gapapa kok nak, namanya juga belajar, prestasi kakak hari ini dalam hal belajar makan sendiri sudah bikin ibuk senyum-senyum sendiri 😆.

Lalu bagaimana dengan tidur sendiri?

Iming-iming reward yang kita sepakati, sudah membuat dia semangat untuk tidur sendiri sampai dengan saya selesai sholat isya’. Sesaat setelah salam terakhir, tiba2 kakak berkata “tapi kakak nggak mau ditinggal sendiri…” dan lama-lama dia menangis. Awalnya kakak Almira menolak untuk tidur sendiri walaupun diberi iming-iming hadiah, bahkan dia bilang “kakak nggak mau mainan mahal-mahal ibuk, asal jangan ditinggal” 😂. Mendengar itu, saya pun ikut terharu, lalu saya peluk dia erat-erat sambil bertanya dan menjelaskan kalau dia nggak perlu takut atau sedih tidur sendiri. Dengan segala bujuk rayu, akhirnya kakak pun mau dengan imbalan besok pagi beli mainan di pasar 😅. Ya sudahlah, saya coba dulu dalam hati.

Sepanjang malam itu, saya yang gelisah, susah tidur dan buru-buru ingin cepat pagi 😖. Saya khawatir, dia menangis keras, tapi saya nya nggak denger karena saya lagi tidur pulas. Dan benar, semalam tiga kali kakak Almira bangun dan nangis teriak-teriak. Alhamdulillah saya bisa cepat menenangkannya, walapun teriakan terakhirnya dia sedikit marah dan enggan untuk dipeluk. Fiuuuh…akhirnya pagi juga, dan walaupun seperti itu, sungguh saya bangga dengan Almira 😊. Kakak anak hebat 👍.

Menindaklanjuti kejadian semalam, saya pun bertanya kepada suami, “gimana ini yah? apa perlu diganti tantangannya?”. Alhamdulillah suami pun memberi solusi untuk dicoba lagi, sebelum ganti tantangan, kalau sampai akhir minggu, ternyata ada perubahan ke arah positif maka tetap dilanjutkan, tetapi kalau malah terjadi tanda-tanda negatif, maka kita sepakat untuk menunda tantangan ini sampai kita lihat, kakak sudah cukup siap.

Semangaaat kakak dan dedek, because YES, You CAN!!!
#tantangan10hari

#kemandirian

#kuliahbunsayiip
Bekasi, 23 Februari 2017

tata.pakerti

Naik Kelas Naik Tantangan

Bismillahirrahmanirrahiim…

Alhamdulillah setelah 12 minggu mengikuti kelas mastrikulasi Institut Ibu Profesional, bulan Desember lalu saya bisa lulus dengan menyelesaikan semua Nice Home Work yang diberikan setiap minggu. Saya pikir, hanya sampai disitu saja kuliah di Institut Ibu Profesional itu, ternyata MashaAllah…bersyukurnya saya, kesempatan menuntut ilmunya bisa diperdalam lagi di tingkat lebih tinggi yaitu Kelas Bunda Sayang. Kelas Bunda Sayang ini dimulai pertengahan bulan Januari kemaren, saya pun berpikir kelas ini hanya 12 minggu saja, ternyata saya harus menyelesaikannya selama 12 bulan, MashaAllah…semakin semangat dan tertantang tentunya, salut kepada Ibu Septi dan tim yang telah menyusun kurikulum hebat ini 😊. 

Di kelas ini, tentu ada tugas rutin, tetapi tingkat kesulitannya lebih tinggi lagi. Jadi, saya setiap bulan harus menyelesaikan tantangan 10 hari dengan tema yang berbeda tiap bulannya.

Tema bulan kemaren adalah komunikasi produktif. Saya belajar tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan suami, dengan anak, maupun dengan orang lain di sekitar kita. MashaAllah…ilmunya sangat bermanfaat sekali bagi saya. Apalagi ditambah dengan tantangan 10 harinya. 

Awalnya memang sedikit berat, tantangannya berasa seperti tugas sekolah, hari pertama saya sudah ngitung-ngitung, “wah masih kurang 9 hari lagi” 😅, apalagi saya belum begitu paham harus ngerjain seperti apa. Setelah baca punya ibu-ibu yang lain, saya mulai dapat pencerahan, alhamdulillah hari 2 dan hari 3 saya sudah mulai paham apa yang harus saya kerjakan. 

Mempraktekkan komunikasi produktif memang tidak bisa langsung sekali bisa, perlu diulang-ulang. Alhamdulillah dengan adanya tantangan 10 hari ini, saya merasa ada perubahan dari dalam diri saya. Rasanya lebih bisa “waras” dalam mengelola masalah 😁, lebih bisa “ngerem” jika tersulut emosinya karena langsung teringat ilmu komunikasi produktif yang saya dapat dari kelas Bunda Sayang ini.

Walaupun masih perlu menambah jam terbang untuk praktek lebih jauh, setidaknya 10 hari yang sudah saya lakukan ini sudah cukup membuat saya jadi “terbiasa” dalam mempraktekkan komunikasi produktif.

Terimakasih Ibu Septi, terimakasih Institut Ibu Profesional atas ilmu yang sangat bermanfaat ini. Seperti doa yang selalu saya panjatkan dalam sujud saya agar selalu diberi ilmu yang bermanfaat, dan alhamdulillah saya bisa menjadi bagian dalam komunitas ini 😊. 
Salam Ibu Profesional